Di dunia ini sebenarnya ada banyak sekali sistem penanggalan. Termasuk salah satunya adalah penanggalan Cina. Cek Kalender cina untuk mengkonversi daari kaalender masehi ke kalender imlek.
Sistem penanggalan ini, memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Tionghoa. Penanggalan Cina memiliki sejarah yang panjang hingga akhirnya banyak digunakan di beberapa negara.
Sistem penanggalan Cina umumnya digunakan untuk menentukan tradisi-tradisi yang akan dijalankan oleh masyarakat Tionghoa. Dilansir dari situs Binus University, berikut ini sejarah penanggalan Cina hingga menyebar ke Indonesia.
Sejarah Penanggalan Cina
Pembentukan kalender Cina dimulai pada masa Dinasti Xiang (1600-1046 SM). Sistem kalender yang dibuat berdasarkan empat elemen musim yang terdiri dari musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Penanggalan Cina ini memiliki jumlah hari 360 hari atau 12 bulan dalam setahun.
Kemudian pengubahan sistem kalender Cina dilaksanakan pada masa Dinasti Zhou Barat(1046-771 SM). Dalam kalender ini satu bulan rata-rata terdiri dari 29.5 hari sesuai dengan peredaran bulan yang mengelilingi bumi.
Sistem Lunisolar atau penetapan awal tahun baru berdasarkan pada fase bulan baru terjadi pada masa Dinasti Zhou Timur (771-256 SM). Pada masa Dinasti Qin (221 SM) terjadi perubahan kembali sistem penanggalan Cina. Pada masa ini menggunakan sistem yang sama dengan kalender Zhuanxu yaitu menetapkan awal tahun baru pada saat fase bulan baru namun untuk nomor bulannya mengikuti penomoran kalender Xia.
Sistem yang digunakan dalam kalender Cina mengalami beberapa kali perubahan tergantung kebijakan dari Dinasti yang berkuasa. Terakhir, sistem penanggalan Cina disesuaikan dengan jumlah chi di antara bulan baru yang berdekatan. Sistem tersebut dimulai pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M) dan berlaku hingga kini.
Masuk ke Indonesia
Sejarah masuknya sistem penanggalan Cina dan perayaan Imlek di Indonesia dimulai sejak abad ke-3 Masehi. Ketika itu, banyak orang Cina yang datang dan bermigrasi ke wilayah Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
Kedatangan orang-orang tersebut dengan tujuan berdagang. Migrasi yang dilakukan besar-besaran tersebut membawa berbagai dampak terhadap masyarakat nusantara kala itu. Diantaranya adalah adanya perkembangan sistem kongsi, teknik kemaritiman, sistem moneter, teknik produksi, dan budidaya berbagai komoditas di Indonesia seperti gula, padi, tiram, udang, gara, dan lainnya.
Selain itu, budaya Cina juga lambat laun mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah perayaan imlek. Dengan adanya perayaan imlek yang didasarkan pada kalender Cina, membuat masyarakat Indonesia kemudian mengenal sistem penanggalan Cina.
Hingga kini sistem penanggalan Cina juga masih banyak digunakan di Indonesia terutama bagi masyarakat keturunan Tionghoa. Selain itu, kalender Cina juga digunakan untuk menentukan tahun baru Imlek dan termasuk ke dalam hari libur nasional.