Kalender atau sebuah penanggalan adalah sistem yang digunakan sebagian orang untuk mengetahui hari, bulan dan tahun. Sistem perhitungan kalender bisa diacukan pada beberapa benda, contohnya seperti pergerakan bulan dan matahari. Kalender memuat hari, bulan dan tahun, serta ada beberapa kalender yang memuat hari besar.
Hadirnya kalender sangat membantu dalam kehidupan manusia, ditilik dari sudut pandang manapun kalender membantu banyak hal dalam kehidupan manusia.
Tahukan anda ? ternyata kalender sendiri ada banyak jenisnya, yang membedakan adalah acuan perhitungan serta zamannya, namun kalender yang berlaku di Indonesia hanya beberapa saja.
Kalender yang Berlaku di Indonesia
Kalender Masehi
Kalender ini kalender yang mempermudah komunikasi dunia, salah satu kalender yang dipakai hampir di seluruh dunia, Indonesia pun termasuk ke dalamnya.
Kalender ini menggunakan sistem perhitungan dari pola pergerakan matahari dan menghasilkan perhitungan dalam satu tahun nya yaitu 12 bulan (januari, februari, maret, april, mei, juni, juli, agustus, september, oktober, november, desember) dan 7 hari dalam seminggu.
Perhitungan kalender masehi dalam satu bulan bisa mencapai 30-31 hari dan 365 hari dalam satu tahun. Penentuan awal hari dari kalender ini dari pukul 00.00 setempat.
Kalender hijriyah
Kalender hijriah mayoritas digunakan oleh umat muslim, dengan begitu kalender ini sebagai acuan penentu peringatan hari-hari penting agama islam.
Sistem perhitungan dalam kalender hijriah ini dengang berdasarkan peredaran bulan, dan dimulainya dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw.
Jumlah hari dalam kalender hijriyah lebih sedikit dari kalender masehi yaitu dalam satu bulan hanya 29-30 hari dan 354-355 hari dalam satu tahun. Penentuan awal hari di kalender hijriyah adalah ketika matahari terbit hingga terbenamnya kembali matahari.
Kalender Jawa
Kalender Jawa adalah salah satu kalender yang rumit yang sebagian besar digunakan oleh suku jawa. Mengapa sulit? karena perhitungannya menggunakan dua siklus yaitu siklus mingguan dengan 7 harinya dan siklus pancawara dengan 5 harinya.
Kalender jawa memadukan penanggalan budaya islam, penanggalan budaya budha-hindu dan budaya barat. Kalender jawa juga merupakan perpaduan antara kalender masehi dan hijriah serta perhitungan pancawara.
Kalender Jawa biasanya sebagai pedoman dalam kehidupan orang jawa yang berkaitan dengan hari weton.
Kalender Sunda
Selain suku jawa yang memiliki kalender tersender ternyata ada beberapa daerah lain yang juga memiliki kalender tersendiri yaitu sunda. Kalender sunda hampir sama dengan kalender masehi untuk jumlah hari dan bulan pun sama.
Perbedaan kalender sunda dengan kalender lainnya terletak dari nama nulannya yaitu dimulai dari Kartika, Margasira, Posya, Maga, Palguna, Setra, Wesaka, Yesta, Asada, Srawana, Badra hingga Asuji.
Kalender Saka
Kalender saka biasa dikenal dengan kalender syamsiah – kamariah atau kalender uni-solar. Kalender asal India ini merupakan penggabungan penanggalan matahari dan bulan. Kalender ini biasanya dikombinasi oleh beberapa suku yang tinggal di Indonesia Bagian Barat (jawa, sunda, bali termasuk).
Kalender Saka Bali
Kalender ini adalah pengembangan dari kalender saka yang dikombinasi dengan budaya-budaya bali. Kalender ini dominan digunakan oleh masyarakat Hindu- bali. Perhitungan kalender ini berdasarkan posisi matahari dan bulan.
Tanggal Merah 2023
Terlepas dari banyaknya jenis kalender yang ada di Indonesia, dari Indonesia bagian manapun, suku manapun asti sangat memantau keberadaan tanggal merah di setiap bulan kalender. Tanggal merah 2023 kira-kira apakah akan lebih banyak daripada tahun 2022?
Tanggal merah 2023 merupakan hari-hari sebagai bentuk penghormatan baik itu hari kepentingan nasional maupun agama. Tanggal merah 2023 cenderung sama kepentingannya dengan tanggal merah terdahulu baik hari nasionalnya maupun keagamaan. Inilah yang dinamakan bentuk toleransi di negara Indonesia.
Sudah hampir di bulan penghujung tahun 2022, pasti anda semua dari profesi pekerjaan apapun banyak mencari tahu mengenai tanggal merah 2023 tujuan utamanya pasti ingin segera meregangkan tubuh yang sekian lama kerja bagai kuda.
Tanggal merah 2023 cenderung lebih banyak ketimbang tanggal merah 2022. Tanggal merah 2023 jumlahnya ada 16 mulai dari januari hingga desember, berikut detailnya :
NO |
TANGGAL | HARI | KETERANGAN |
1 | 1 Januari | Minggu | Tahun Baru Masehi |
2 | 22 Januari | Minggu | Tahun Baru Imlek |
3 | 18 Februari | Sabtu | Isra’ Miraj |
4 | 22 Maret | Rabu | Hari Suci Nyepi |
5 | 7 April | Jumat | Jumat Agung |
6 | 22 April | Sabtu | Hari Raya Idul Fitri |
7 | 23 April | Minggu | Cuti Bersama Lebaran |
8 | 1 Mei | Senin | Hari Buruh |
9 | 6 Mei | Sabtu | Hari Waisak |
10 | 18 Mei | Kamis | Kenaikan Isa Almasih |
11 | 1 Juni | Kamis | Hari Lahir Pancasila |
12 | 29 Juni | Kamis | Idul Adha |
13 | 19 Juli | Rabu | Tahun Baru Islam |
14 | 17 Agustus | Kamis | Hari Kemerdekaan |
15 | 27 September | Rabu | Maulid Nabi Muhammad SAW |
16 | 25 Desember | Senin |
Hari Natal |